Apa yang terlintas di benak teman-teman
ketika mendengar kata kreatif? Ya, mungkin jawabannya beragam. Dari yang sederhana
sampai ilmiah semua bisa mendefinisikannya, tergantung standar mana yang akan
kita gunakan. Tulisan ini memuat beberapa definisi yang telah dirangkum dari
materi “Seni Berpikir Kreatif” bersama Aobi Adja (@mangkokojo) dalam kajian
pekanan FLP Bandung pada Ahad 9 Oktober 2016 lalu di Perpustakaan Gasibu,
Bandung. Yuk, kita simak!
Menyelami
makna “kreatif”
Hal pertama yang perlu
diketahui dari kata kreatif adalah cakupannya yang luas. Tak sebatas pada hasil
karya; benda atau materi, namun berlaku juga untuk suatu pemikiran dan perbuatan
yang memang berbeda dari biasanya. Itulah mengapa ada yang mengatakan bahwa
kreativitas tanpa batas.
Kreatif berasal dari kata
bahasa Inggris, yaitu create yang berarti menciptakan, menimbulkan, atau
membuat suatu hal. Menurut Aobi, kata tersebut –yang tersusun dari huruf C-R-E-A-T-E,
memiliki akronim tersendiri, yaitu Combine (menggabungkan), Reverse (membalik),
Eliminate (menghilangkan), Alternative (pilihan), dan
Elaborate (terperinci). Kreativitas erat kaitannya dengan otak
kanan yang penuh imajinasi (visual) dan memiliki ingatan jangka panjang. Oleh
karena itu, berfikir kreatif harus dibiasakan.
Selanjutnya, penulis antalogi
cerpen ‘Seribu Kebaikan Untukmu’ ini mendefinisikan kreatif sebagai kemampuan berpikir
dari sudut pandang lain yang tidak banyak orang melihat sudut tersebut. Seperti
beragam peralatan maupun teknologi yang kita temui saat ini; kursi, meja, telepon
genggam, laptop, pengisi daya, lemari pendingin, televisi, dan lain-lain. Pada
dasarnya semua merupakan hasil dari proses berpikir kreatif atau kreativitas. Menciptakan
sesuatu yang belum pernah ada pada masanya.
Begitu halnya dalam menulis,
kreativitas pun dibutuhkan. Kreativitas dalam menulis yaitu menghasilkan cerita
yang keluar dari pakem. Apa itu pakem? Yaitu suatu cengkaman pola atau konsep
yang umum terjadi. Hmm... Seperti buku-buku dengan tema cinta. Jumlahnya ada
ratusan hingga jutaan di dunia. Hanya buku yang memiliki keunikan; kretivitas
di dalamnyalah yang akan lebih dikenal bahkan dikenang oleh publik.
Contoh lainnya ialah buku mewarnai.
Keberadaan buku mewarnai yang kita ketahui biasanya ditujukan bagi anak-anak
usia 4-6 tahun. Namun, belum lama ini di toko-toko buku Indonesia kita temukan
seri buku mewarnai untuk dewasa. Mungkin sebagian orang menganggap karya
tersebut sebagai hal ‘lucu’. Ada sesuatu yang menggelitik bahkan menarik
perhatian pencinta buku. Hingga akhirnya dalam waktu cukup singkat buku
tersebut laku terjual. Itulah kreativitas.
Tips
menulis kreatif
Selain definisi dan aplikasi
dari seni berpikir kreatif, penulis sekaligus ilustrator ini pun memberikan tips
menulis kreatif dalam karya fiksi sebagai berikut.
1.
Memecah detail-detail
yang ingin dibenah.
Maksudnya, membuat tulisan dengan bantuan outline. Apa
saja konten yang ingin disampaikan, maka buatlah pembagiannya secara
proporsional sehingga ketika dirangkai akan menjadi satu cerita yang utuh.
2.
Membandingkan antara dulu
dan sekarang.
Biasanya ide akan lebih mudah datang dari suatu hal yang
jarang kita amati. Seperti pengamatan terhadap benda mati.
3.
Adanya masalah bisa
menjadi ide kreatif.
Terkesan paradoks, namun pada kenyataan
ampuh juga. Jadi, perbanyaklah mencari masalah. Hehe
4.
Kreatif harus ada
“keterbatasan”.
Keterbatasan dalam artian kebutuhan yang
menunjang terciptanya sebuah karya. Terkadang ketika apa yang kita butuhkan tak
ada di depan mata, maka ide-ide atau solusi akan bermunculan. Mirip dengan konsep
The Power of Kepepet.
5.
Langsung praktik,
jangan terlalu banyak teori!
Menulis itu perlu dibiasakan. Semakin
sering kita menulis, maka semakin terasah pula kemampuan berpikir kreatif. Semakin
cepat dikerjakan, semakin cepat tahu di mana letak kesalahan/kekurangannya.
Terakhir dari Aobi dan perlu
diingat bahwa kreativitas adalah titipan Tuhan. Jadi, siapa pun yang
mendapatkannya harus memaksimalkan sebelum titipan tersebut menghilang alias dikembalikan. Demikianlah rangkuman dari
definisi, aplikasi, hingga tips menulis kreatif ala Aobi. Bila ada yang kurang,
mohon dilengkapi. Bila ada lebih silakan dikembalikan. #Lho
Sekian dan terima kasih.
0 Comments
Post a Comment