Sabtu (3/3) lalu, Forum Lingkar Pena cabang Bandung menyelenggarakan pelatihan menulis intensif bertajuk Pesantren Sastra di ruang Auditorium lantai 3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Jalan Seram No. 2 Citarum Bandung. Acara dimulai dengan registrasi ulang peserta pada pukul 8.00. Dilanjutkan dengan pembukaan yang dipandu langsung oleh Ketua FLP Bandung, Haris Abdullah. Acara ini disponsori oleh Nibra's, penerbit Indiva dan penerbit Tiga Serangkai.

Meskipun Kota Bandung pagi itu diguyur hujan cukup deras, namun tak menyurutkan antusias  peserta untuk hadir pada acara pembukaan Pesantren Sastra edisi "Menafsir Hamka". Sejumlah 14 orang datang dari berbagai wilayah di Bandung antara lain: Cikutra, Setiabudi, Cibiru, Lembang, sampai Ciparay dan Jatinangor.

Adapun materi yang dibahas pada pembukaan sekaligus pertemuan pertama tersebut, yaitu "Kiprah Perjuangan Buya Hamka" bersama Dosen Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran, M. Irfan Hidayatullah. Pada kesempatan tersebut Kang Irfan -sapaan akrabnya, menyampaikan slide materi berjudul "Habitus Hamka" dan dimoderasi oleh Thareq Barasabha, anggota FLP Bandung yang kini berprofesi sebagai dokter.

Kang Irfan menuturkan bahwa perkara mubah bisa dimasuki hal yang wajib. Jika menulis cerita hukumnya mubah, maka setiap kita bisa memasukkan hal yang wajib (dakwah) itu ke dalamnya. Materi tersebut disampaikan selama 2 jam dan 30 menit terakhir diisi dengan sesi tanya jawab. Peserta tampak bersemangat menyampaikan pertanyaan serta pendapatnya kepada pembicara.

Di akhir pertemuan panitia memaparkan kontrak belajar Pesantren Sastra yang harus mereka jalankan selama 3 bulan ke depan. Salah satunya adalah adanya tilawah dan tausyiah dari para peserta di awal pertemuan. Pada kesempatan itu pula telah terpilih M. Fajar Sidik sebagai Ketua Kelas atau Roisul Fashl Pesantren Sastra edisi "Menafsir Hamka".

~Sukmawati


*Info lebih lanjut tentang produk Nibra's lainnya:
http://nibras.co.id/
http://rumahnibras.com/
http://nibrascollection.com/